Kenyataan tentang TUHAN dalam Injil :
Inilah Fakta kebenaran yang tersisa dan belum dirubah dalam
Injil
Injil -Yohanes 1: 18 : “Tak seorangpun pernah melihat
Tuhan.”
Injil – 1 Timotius 6: 16 : “Tuhan tidak pernah dilihat
manusia, dan manusia memang tidak dapat melihat-Nya….”
Injil – Keluaran 33: 20 : “Dan Tuhan berfirman: Engkau tidak
tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku yang dapat
hidup.”
PENGAKUAN YESUS
Yesus dengan tegas mengatakan bahwa dirinya bukan Tuhan :
• Yohanes, 20:17 à “Aku akan pergi kepada Bapaku dan Bapamu,
Allahku dan Allahmu.”
• Yohanes, 8:54 à “Jika aku memuliakan diriku sendiri, maka
kemuliaanku itu sedikitpun tidak ada artinya. Bapa/Allah-kulah yang
memuliakanku.”
• Matius, 18:19 à “Permintaan mereka itu akan dikabulkan
oleh Bapa/Allah-ku di sorga.”
• Markus, 10:18 à “Mengapa kau katakan aku baik? Tidak ada
yang baik selain Allah.”
• Matius, 7:21à “Bukan setiap orang yang berseru kepadaku
Tuhan,Tuhan! Akan masuk kerajaan sorga. Melainkan dia yang melakukan kehendak
Bapa/Allah-ku disorga.”
• Lukas, 18:19 à “Mengapa kau katakan aku baik? Tidak ada
yang baik selain Allah.”
• Matius 19-17 à “Hanya Satu yang baik … turutilah perintah
Allah.”
• Semua yang tidak mengakui dirinya sebagai Tuhan, ia tidak
pantas disebut sebagai Tuhan.
• Karena Tuhan pasti menyebut diri- Nya sebagai Tuhan : Im
19:31 & Yes 43:11. Yesus dengan tegas mengatakan bahwa Allah adalah Tuhan
yang Esa/ Satu (bukan tiga), yaitu Allah Tuhannya Yesus dan Tuhannya alam
semesta :
• Matius, 4:10 à “Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu dan
hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti.”
• Matius, 23:8 à “Hanya satu Rabimu.”
• Markus, 12:29 à “Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa.”
• Markus, 12:32 à “Tidak ada yang lain kecuali Dia (Allah).”
= Laa Ilaaha Illallah
• Lukas, 10:21 à “Bapa/Allah, Tuhan langit dan bumi.”
• Yohanes, 5:44 à “Allah yang Esa.”
• Yohanes, 17:3 à “Mereka mengenal Engkau, satu-satunya
Allah yang benar.”
• Semua yang lebih dari satu, tidak pantas disebut sebagai
Tuhan karena Tuhan Maha Satu.
Laa Ilaaha illallah (Tiada tuhan selain Allah), senada
dengan :
ü Allah adalah Tuhan yang Esa/ Satu : Ulangan, 4:35
ü Allah adalah Tuhan yang Esa/ Satu : Ulangan, 6:4
ü Allah adalah nama Tuhan untuk selama-lamanya (bukan Yesus)
: Keluaran, 3:15
ü Laa Ilaah Illallah (Tiada tuhan selain Allah) : Yesaya,
46:9.
oleh sebab itulah Al Quran ini diturunkan oleh Allah kepada
Ummat Islam bukan Kristen atau Yahudi sehingga tetap terjaga keasliannya, bila
diturunkan kepada mereka tentunya akan dirubah ayat tersebut dan Allah pun
telah mejelaskan sifat mereka : surat Al Maidah 78-81: artinya: “Telah dilaknat
orang-orang kafir dari bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putra maryam. Yang
demikian itu disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka
sungguh amat buruk apa yang lelalu mereka perbuat. Kamu melihat kebanyakan dari
mereka tolong-menolong dengan orang kafir (musryik). Sesungguhnya amat buruk
apa yang mereka sedihkan untuk diri mereka yaitu kemurkaan Allah kepada mereka
dan mereka akan kekal dalam siksaan. Sekiranya mereka beriman kepada Allah SWT,
kepada nabi Musa dan kepada orang yang diturunkan kepadanya niscaya mereka
tidak akan mengambil orang-orang musryik itu menjadi penolong-penolong, tetapi
kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang fasik”.
“(Yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah
perjanjian itu teguh, dan memutuskan jalinan dengan apa yang diperintahkan
Allah (kepada mereka) untuk menjalinnya dan membuat kerusakan di muka bumi.”
(QS. Al-Baqarah: 27)
“Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari
orang-orang yang telah diberi Kitab, (yaitu), ‘Hendaklah kalian menjelaskan isi
Kitab itu kepada manusia, dan jangan menyembunyikannya,’ lalu mereka
melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan
harga yang sedikit. Amatlah buruk tukaran yang mereka terima.” (QS. Ali Imran:
187) Dalam ayat lain, Allah berfirman, “Setiap kali mereka mengikat janji,
segolongan mereka melemparkannya.” (QS. Al-Baqarah: 100)
Allah pun telah menjelaskannya dalam ayat lain :
“Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat
mengembalikan kalian kepada kekafiran setelah kalian beriman, karena dengki
yang (ada) dalam diri mereka, setelah kebenaran nyata bagi mereka.” (QS.
Al-Baqarah: 109)
0 komentar:
Posting Komentar